Romawi 6 7 8

Tampilan Desain Lebih Trendi dan Premium

Salah satu perbedaan yang cukup mencolok ketika pertama kali lihat tentu ada pada tampilan desainnya. Singkatnya, Infinix Smart 8 ini memiliki tampilan desain yang terlihat lebih trendi dan premium dibandingkan pendahulunya yaitu Infinix Smart 7.

Mulai dari modul kameranya, Infinix Smart 8 menggunakan modul kamera persegi yang tidak menonjol. Di dalam bentuk perseginya tersebut terdapat tiga buah lingkaran berukuran sama membentuk segitiga. Namun, hanya dua lingkaran yang memiliki kamera di bagian dalamnya, lingkaran terakhir digunakan sebagai tempat untuk LED flash-nya.

Infinix Smart 7 juga menggunakan modul kamera berbentuk persegi yang tidak menonjol. Namun, modulnya ini lebih kentara karena memiliki tekstur yang sangat berbeda dengan bodi bagian belakangnya. Selain itu, di bagian belakangnya hanya ada dua lingkaran yang berisi kamera, LED flash, dan fingerprint untuk melengkapinya.

Selain itu, Infinix Smart 7 hadir dengan tekstur yang khas di bagian belakangnya. Terdapat garis-garis yang unik sehingga ada kesan unik saat disentuh. Sedangkan Infinix Smart 8 memiliki tekstur yang lebih halus. Selain itu, tampilannya juga terlihat lebih berkilau dan premium.

Menariknya adalah kedua bodinya ini tidak mudah meninggalkan bekas noda sidik jari dan nyaman digenggam. Apalagi keduanya memiliki ketebalan bodi yang terbilang tipis. Infinix Smart 7 memiliki ketebalan 8,7 mm dengan berat 188 gram, sedangkan Infinix Smart 8 hanya 8,5 mm dengan berat 184 gram.

Beralih ke bagian depan, Infinix Smart 8 juga tidak terlihat HP murah. Pasalnya, HP ini sudah menggunakan notch berbentuk punch hole yang biasanya digunakan oleh HP kelas menengah ke atas. Selain itu, punch hole-nya ini juga lebih interaktif dengan dibekali fitur canggih ala Dynamic Island dan diberi nama Magic Ring.

Sementara itu Infinix Smart 7 masih menggunakan desain water drop untuk notch-nya. Tampilan desain ini memang sering kali digunakan oleh HP di kelasnya dengan harga yang murah.

Contoh Studi Kasus Konversi Angka Desimal ke Romawi

Berikut adalah beberapa contoh studi kasus konversi angka desimal ke Romawi:

Contoh 1: Konversi angka desimal 2023 ke Romawi.

Hasil: Angka desimal 2023 dalam angka Romawi adalah MMXXIII.

Contoh 2: Konversi angka desimal 1984 ke Romawi.

Hasil: Angka desimal 1984 dalam angka Romawi adalah MDCDLXXXIV.

Contoh 3: Konversi angka desimal 354 ke Romawi.

Hasil: Angka desimal 354 dalam angka Romawi adalah CCCLIV.

Nah, itu dia informasi lengkap aturan dasar penulisan angka romawi dan penggunaannya dalam sehari-hari. Semoga bermanfaat!

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Angka_Romawi

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6673713/begini-cara-menulis-angka-romawi-yang-benar-serta-contohnya

https://byjus.com/maths/roman-numerals/#Definition

https://historylearning.com/a-history-of-ancient-rome/history-of-roman-numerals/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Sale Price:IDR 5,000.00 Original Price:IDR 10,000.00

Spesifikasi Infinix Smart 8

Helio A22 vs UNISOC T606

Sebagai penerus, Infinix Smart 8 tentu berusaha memberikan penawaran terbaik sebagai bentuk upgrade. Salah satu yang coba ditawarkan adalah performa yang lebih tangguh dibandingkan pendahulunya. Hal ini terlihat dari pemilihan chipset yang terlihat lebih tangguh dari Infinix Smart 8 yaitu UNISOC Tiger T606.

UNISOC T606 menjadi salah satu chipset di kelas entry yang cukup bertenaga. chipset dengan manufaktur 12 nm ini sudah ditenagai oleh delapan inti prosesor yang bisa diandalkan. Terdiri dari dua core Cortex A75 (1,6 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,6 GHz) untuk efisiensinya.

Sedangkan pendahulunya yaitu Infinix Smart 7 masih menggunakan chipset Helio A22. Chipset dengan manufaktur 12 nm ini masih mengandalkan empat inti atau quad core untuk prosesornya. Terdiri dari empat core Cortex A53 dengan frekuensi 2 GHz.

Di atas kertas, UNISOC T606 memiliki performa lebih tinggi dengan octa-core-nya dibandingkan quad-core. Hal ini juga diperlihatkan oleh Nanoreview melalui datanya. Ia menyebutkan bahwa UNISOC T606 mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 238.739 poin. Sedangkan Helio A22 hanya mampu mencapai 109.400 poin saja.

Skor tersebut menunjukkan bahwa UNISOC T606 ini jauh lebih bisa diandalkan bahkan untuk bermain game. Anda bisa menggunakan Infinix Smart 8 untuk memainkan game favorit Anda seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, bahkan Genshin Impact dengan setelan grafik tertentu.

Kemampuannya dalam menghasilkan performa ini juga tidak lepas dari sektor memori yang disematkan. Infinix Smart 7 hadir dengan konfigurasi memori RAM 4 GB dan internal 64 GB. Sedangkan Infinix Smart 8 menawarkan memori internal sedikit lebih tinggi yaitu 128 GB dan RAM 4 GB.

Meski begitu, keduanya tetap menyediakan slot khusus miccroSD untuk memperluas kapasitas memori. Perlu diingat, makin luas ruang memori yang tersedia, maka makin optimal juga performa yang dihasilkan.

Upgrade di Sektor Kamera

Perbedaan lainnya yang mungkin ingin Anda ketahui adalah sektor kameranya. Pasalnya, sektor ini menjadi salah satu sektor yang cukup penting untuk sebuah HP. Meski begitu, perbedaan di sektor ini antara Infinix Smart 7 dan Smart 8 sebenarnya tidak terlalu signifikan.

Misalnya secara konfigurasi, baik Infinix Smart 7 atau Smart 8, keduanya sama-sama memiliki dua kamera di bagian belakangnya. Selain itu, kamera utama yang digunakannya juga memiliki resolusi 13 MP. Agar fokus kamera bisa terjaga, terdapat dukungan autofocus untuk kamera utamanya.

Kemudian untuk kamera tambahannya, Infinix Smart 7 menggunakan kamera depth 0,3 MP. Sedangkan Infinix Smart 8 menggunakan lensa bernama auxiliary beresolusi 0,08 MP. Meski memiliki nama berbeda, kedua kamera ini memiliki fungsi yang kurang lebih sama yaitu untuk menciptakan bokeh pada mode portrait.

Dengan konfigurasi kamera yang tidak jauh berbeda, kedau HP ini mampu merekam video di 1080p dengan 30 fps. Bedanya hanya akan Anda rasakan saat menggunakan LED flash. Infinix Smart 7 menggunakan dual LED flash yang lebih terang. Namun, Infinix Smart 8 menggunakan ring LED flash yang memiliki cahaya lebih merata untuk pencahayaannya.

Beralih ke bagian depan, terdapat sedikit perbedaan pada spesifikasi kamera yang dimilikinya. Misalnya Infinix Smart 7 yang mengandalkan kamera selfie 5 MP, sedangkan Infinix Smart 8 menggunakan kamera 8 MP (f/2.0).

Kualitas foto selfie yang dihasilkan keduanya mungkin tidak akan jauh berbeda. Namun, terdapat perbedaan yang cukup menarik di perekaman videonya. Infinix Smart 7 hanya mampu merekam di kualitas 720p 30 fps saja. Sedangkan Infinix Smart 8 sudah lebih baik dengan mampu merekam di kualitas 1080p dengan 30 fps.

Fitur Magic Ring Pada Layar

Salah satu perbedaan yang bisa dianggap sebagai peningkatan paling drastis dan layak dipertimbangkan ada pada sektor layarnya. Namun, bukan pada spesifikasi umumnya, sebab spesifikasi umum keduanya ini tidak jauh berbeda.

Misalnya, baik  Infinix Smart 7 atau Smart 8 sama-sama menggunakan panel IPS LCD berukuran 6,6 inci. Ukurannya ini sudah cukup luas untuk aktivitas multimedia. Apalagi desain bezel yang dimilikinya ini terbilang cukup tipis di kanan kirinya. Infinix Smart 7 memiliki rasio layar ke bodi 84,5 persen, sedangkan Infinix Smart 8 adalah 84,6 persen.

Selain itu, keduanya juga sama-sama dibekali resolusi layar HD Plus atau 720 x 1612 piksel. Ukuran resolusi ini sudah cukup baik untuk di kelas harganya. Namun, penggunaannya lebih cocok di dalam ruangan karena kecerahannya hanya bisa sampai 500 nit. Akan sulit dilihat atau dibaca ketika Anda menggunakan di luar ruangan.

Perbedaan dasar untuk sektor layar dari kedua HP ini mungkin hanya ada pada refresh rate-nya saja. Infinix Smart 7 hanya dibekali refresh rate 60 Hz saja. Hal ini membuatnya sedikit kurang nyaman saat digunakan untuk scrolling. Berbeda dengan Infinix Smart 8 yang sedikit lebih baik dengan refresh rate 90 Hz.

Di samping itu, Infinix Smart 8 jelas lebih unggul dan trendi dari segi fiturnya. HP ini sudah menggunakan punch hole yang sangat interaktif. Benar, punch hole-nya bisa berubah bentuk jadi memanjang saat ada notifikasi atau aktivitas yang dilakukan. Misalnya menerima panggilan, mengisi daya, atau saat membuka kunci menggunakan face unlock.

Infinix menamai fitur terbarunya tersebut dengan nama “Magic Ring”. Fitur ini memiliki sistem kerja yang mirip dengan Dynamic Island milik iPhone. Menariknya, fitur ini juga bisa dibilang menjadi yang kedua kalinya hadir untuk HP Android. Brand pertama yang mengusung notch interaktif di HP Android adalah realme dengan nama Mini Capsule.

Kehadiran fitur ini menjadi salah satu daya tarik utama yang coba ditawarkan oleh infinix Smart 8. Bahkan, HP ini menjadi salah satu HP paling murah yang menawarkan notch interaktif.

Harga dan Ketersediaan

Sebagai pendahulunya, Infinix Smart 7 sudah dirilis lebih dulu di Indonesia yaitu pada April 2023. HP ini menawarkan empat varian warna yang cukup menarik yaitu Polar Black, Coastal Green, Iceland White, dan Peacock Blue.

Sedangkan untuk harganya, Infinix Smart 7 menawarkan satu varian memori yang tersedia. Varian tersebut yaitu RAM 4 GB dengan memori internal 64 GB yang dijual dengan harga Rp1 jutaan.

Infinix Smart 8 hadir di Indonesia dengan dua varian. Varian pertama adalah RAM 3 GB dengan memori internal 64 GB yang dibanderol dengan harga Rp1,1 jutaan. Ada juga varian kedua yang terdiri dari RAM 4 GB denan memori internal 128 GB yang dibanderol dengan harga Rp1,3 jutaan.

Infinix Smart 8 menjadi HP kelas entry terbaru dengan harga terjangkau yang dimiliki oleh Infinix. HP ini menjadi penerus dari Infinix Smart 7 yang dirilis pada kuartal pertama tahun 2023. Sebagai penerus, Infinix Smart 8 dibekali beberapa peningkatan yang cukup menarik di sektor tertentu.

Salah satu peningkatan yang mungkin akan menarik banyak perhatian adalah fitur Magic Ring. Fitur ini memiliki sistem yang mirip dengan Dynamic Island milik iPhone. Menariknya, Infinix menjadi brand kedua HP Android yang mengadopsi fitur ini setelah realme.

Selain itu, performa yang dimiliki oleh Infinix Smart 8 juga sudah lebih tangguh. HP ini mengandalkan chipset UNISOC T606 yang ditenagai oleh prosesor quad-core. Sedangkan Infinix Smart 7 masih menggunakan Helio A22 yang ditenagai oleh prosesor quad-core.

Perbedaan lain yang tidak kalah menarik yaitu Infinix Smart 8 yang kini sudah menggunakan USB Type-C. Meski tidak terlalu terlihat perbedaannya, proses pengisian dayanya akan sedikit lebih cepat daripada Infinix Smart 7 yang masih menggunakan microUSB.

Nah, setelah melihat beberapa perbedaan yang dimiliki oleh kedua HP kelas entry dari Infinix ini. Mana kira-kira yang lebih menarik perhatian Anda, apakah Infinix Smart 7 atau Smart 8 sebagai penerusnya? Tulis jawaban dan alasan Anda di kolom komentar, ya.

Angka Romawi, dengan simbol-simbolnya yang unik, sering kali menimbulkan kebingungan bagi banyak orang. Namun, memahami aturan penulisan dan penggunaannya merupakan hal yang penting dalam berbagai konteks, baik akademis maupun profesional, lho.

Kawan akan menemukan angka romawi saat menulis atau membaca dokumen ilmiah atau buku-buku klasik, terutama di bidang sejarah, hukum dan filsafat, Angka romawi juga terdapat pada penamaan dan penanggalan sejarah, jam analog, dan penomoran bab.

Nah, untuk Kawan yang masih bingung dalam penulisan angka romawi, artikel ini hadir sebagai panduan untuk membantu Kawan menguasai pengetahuan tentang angka Romawi. Simak penjelasannya berikut ini.

Angka Romawi adalah sistem penomoran yang digunakan oleh orang Romawi kuno yang masih eksis hingga saat ini. Sistem ini menggunakan kombinasi huruf dari alfabet Latin (I, V, X, L, C, D, dan M) untuk mewakili angka.

Angka dibentuk dengan menggabungkan simbol-simbol tersebut dalam berbagai kombinasi dan urutan yang berbeda. Simbol-simbol tersebut kemudian dijumlahkan. Misalnya, I + I + I, ditulis sebagai III, yang bernilai 3.

Untuk menulis angka 11, Kawan dapat menambahkan X (10) dan I (1) dan menuliskannya sebagai XI. Untuk angka 22, Kawan tambahkan X dan X, I dan I, sehingga menjadi XXII.

Sejarah angka Romawi dimulai sekitar abad ke-8 hingga ke-9 SM, bertepatan dengan pendirian kota Roma kuno di sekitar Bukit Palatine. Sistem penomoran ini bertahan lebih lama daripada kekaisaran Romawi itu sendiri. Angka Romawi tetap umum digunakan di sebagian besar dunia yang dikenal hingga abad ke-14 ketika digantikan oleh sistem Arab, yang diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-11.

Sistem angka Romawi diturunkan dari angka Etruscan kuno, yang diadaptasi dari simbol Yunani Attic.

Sistem ini memiliki beberapa kekurangan. Angka Romawi tidak memiliki simbol untuk nol (0) dan tidak ada metode nyata untuk menghitung di atas beberapa ribu selain menambahkan garis di sekitar angka untuk menunjukkan kelipatan.

Meskipun demikian, keterbatasan tersebut tidak menghalangi para intelektual dan arsitek Romawi kuno untuk membangun sebuah kerajaan besar. Keterampilan matematika yang cukup besar diperlukan untuk menjalankan masyarakat dan ekonomi yang kompleks, serta untuk membangun monumen besar seperti Colosseum dan Arc Constantine.

Meskipun angka Arab telah menjadi sistem penomoran utama di era modern, angka Romawi masih memiliki beberapa kegunaan penting, antara lain:

Angka Romawi sering digunakan dalam penomoran bab dan sub-bab dalam buku ilmiah, karya klasik, dan dokumen resmi. Contohnya, buku "Sejarah Romawi" karya Edward Gibbon menggunakan angka Romawi untuk penomoran bab.

Abad, raja, paus, dan peristiwa sejarah sering kali dinamai dengan menggunakan angka Romawi. Contohnya, Abad Pertengahan disebut sebagai "Abad ke-X" dan Paus Yohanes Paulus II disebut sebagai "Paus Yohanes Paulus II".

Jam analog klasik, seperti jam saku dan jam dinding tradisional, umumnya menggunakan angka Romawi untuk penanda waktu.

Penggunaan angka Romawi dalam presentasi dan laporan formal dapat memberikan kesan profesional dan estetik.

Angka Romawi juga digunakan dalam berbagai bidang lain, seperti:

Contoh Penggunaan Angka Romawi:

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan angka Romawi dalam kehidupan sehari-hari:

Penggunaan USB dan Fingerprint

Beralih ke sektor konektivitas dan sensornya, terdapat sedikit perbedaan yang dimiliki antara kedua HP ini. Sebagai pendahulunya yaitu Infinix Smart 7, tentu spesifikasinya tidak jauh lebih baru.

Misalnya dari segi konektivitas atau penggunaan USB, Infinix Smart 7 masih menggunakan microUSB. Jenis kabel ini biasanya memiliki kecepatan pengisian daya atau transfer lebih lambat. Sedangkan Infinix Smart 8 sebagai penerusnya sudah menggunakan USB Type-C konvensional.

Selain dari itu, kedua HP ini memiliki sisi konektivitas yang sama. Mulai dari WiFi dual-band dan Bluetooth 5.0. Sayangnya, kedua HP ini masih belum dibekali fitur NFC. Padahal fitur ini cukup banyak disematkan untuk HP di harga Rp1 jutaan kecil seperti Alcatel 1s NFC, Tecno Spark 10C NFC, hingga POCO M5.

Perbedaan lainnya ada pada sektor sensor yang digunakan, tepatnya fingerprint. Kedua HP ini sudah dibekali sensor fingerprint atau pemindai sidik jari. Yang membedakan adalah posisi atau penempatan sensor tersebut.

Infinix Smart 7 masih menempatkan sensor fingerprint di bagian belakang. Meski begitu, Infinix seakan menyembunyikannya dengan menempatkannya di dalam modul kamera. Sehingga tampilan bodinya masih terlihat bersih tanpa ada bopeng.

Sedangkan Infinix Smart 8 sudah lebih modern dengan menempatkan sensor fingerprint di bagian samping. Sensornya ini digabung atau diintegrasikan dengan tombol power Penempatan ini juga membuatnya lebih mudah dijangkau oleh ibu jari ketika posisi menggenggam.

Aturan Dasar Penulisan Angka Romawi

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang aturan dasar penulisan angka Romawi:

Terdapat tujuh simbol utama dalam angka Romawi, yaitu:

3. Aturan Pengurangan:

Angka Romawi memiliki aturan pengurangan untuk nilai yang lebih kecil di depan nilai yang lebih besar:

I di depan V atau X: IV = 4 (5 - 1), IX = 9 (10 - 1)

X di depan L atau C: XL = 40 (50 - 10), XC = 90 (100 - 10)

C di depan D atau M: CD = 400 (500 - 100), CM = 900 (1000 - 100)

4. Penulisan Angka yang Tidak Berurutan:

Angka yang tidak berurutan dapat ditulis dengan dua cara:

Dalam penggunaan angka Romawi, tidak semua simbol dapat diulang. Simbol-simbol yang dapat diulang termasuk I, X, C, dan M, sedangkan simbol-simbol seperti V, L, dan D tidak boleh diulang. Contoh berikut memberikan gambaran yang lebih jelas:

Dari contoh ini, terlihat bahwa setelah tiga kali pengulangan, simbol tidak akan diulang kembali untuk keempat kalinya. Alasannya, angka yang memiliki lebih dari tiga simbol identik tidak boleh muncul secara berurutan.

Contoh Penulisan Angka yang Tidak Berurutan:

Bilangan Dasar Angka Romawi